Pada hari Rabu tanggal 26 Maret 2014, Sekolah Avicenna jagakarsa
mengunjungi salah satu sanggar kesenian musik asli indonesia di
Jawa Barat. Awalnya, kami semua berfikiran bahwa pertunjukan ini biasa-biasa
saja “cuman angklung doang. Paling mainin lagunya gitu-gitu aja”. Ternyata
disana kami tak hanya turut mendengarkan, dan menonton saja. Sebelumnya, kami
juga diajarkan bagaimana cara memainkan Angklung dengan baik dan benar. Bahkan
dengan ahlinya! Putra dari mang udjo sendiri.
Disana, kami diajarkan berbagai macam tanda-tanda atau semacam kode untuk
memainkan tanga nada di dalam angklung seperti:
Lalu kami diajak untuk memainkan angklung bersama
Pertunjukan diawali dengan pagelaran wayang golek, khas kesenian jawa
barat. Banyak orang yang tidak mengerti maksud dialog pertunjukan wayang
tersebut karena pertunjukan tesebut menggunakan bahasa sunda dan wisatawan
kebanyakan datang dari luar kampung sunda bahkan banyak wisatawan mancanegara
seperti jepang, china, canada, jerman dll untuk menikmati pertunjukan ini
Selanjutnya dilanjutkan dengan upacara adat khitan khas sekitar. Upacara
ini khusus untuk menghibur anak yang habis khitan dengan arak-arakan, menyanyi,
menari, dan adu silat yg biasanya dilakutan oleh teman-teman anak yang
berkhitan.
Setelahnya, kita akan dihibur oleh tarian yang diperankan oleh 4 perempuan
cantik berkostum burung merak yang indah. Konon, menandakan keanggunan
keindahan perempuan. Tarian ini kurang lebih dipertunjukan slama 15 menit
lamanya. Benar-benar tarian yang indah dan sangat memukau
Lalu, penonton akan disuguhkan oleh pertunjukan angklung yg dimainkan oleh
anak-anak kecil yang merupakan murid sanggar angklung
udjo. Kami disuguhi berbagai lagu seperti Boneka Abdi dalam
berbagai bahasa (china, inggris, sunda,belanda), DoReMi, Burung kakak tua.
Setelah ini, ada pertunjukan dari kalangan remaja di
sanggar angklung mang udjo. Ternyata, mereka pernah tampil di acara java jazz
dan jakarta jazz loh. Siapa sangka anglung bisa bersaing dengan alat musik jazz
modern lainnya?
Ternyata, banyak lagu yang bisa ‘dinyanyikan’ oleh alat musik tradisional
indonesia yang sederhana ini. Lagi-lagi, gak cuman alat musik modern saja yang
bisa memainkan musik orchestra. Angklung pun bisa! Sampai membuat seluruh
penonton terkagum kagum dengan indahnya nada yang dibuat oleh sekumpulan bambu
tersebut
Penutup pertunjukan, anak-anak serta seluruh pemain musik mengajak para
penonton untuk turun ke bawah panggung dan mengajak bermain permainan
tradisional sambil menyanyi dan bermain bersama. Kurang lebih itulah susunan
acara pertunjukan yang diadakan di saung angklung mang udjo. Pertunjukan
dimainkan dalam waktu tertentu sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak
saung angklung mang udjo. Lamanya pertunjukan kurang lebih 1 setengah hingga 2
jam.
Terbukti kan bahwa produk asli indonesia juga bisa bersaing di dunia? Ayo,
lestarikan budaya asli indonesia dan cintailah produk dalam negeri!
(cr: Syarifa, XI Ipa)
Blog yang bagus.... semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi artikel tentang Suku Dong Bernyanyi di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2017/12/suku-dong-penggemar-bernyanyi.html
ReplyDeleteLihatlah juga videonya di Youtube https://youtu.be/2GWQc1Aq3WE
Selamat pagi... Saya mau tanya bagaimana bentuk tangan dirijen ketika memainkan notasi nada re sampai si tinggi dan notasi cresh.. terimakasih
ReplyDelete