Tuesday, April 15, 2014

Buah Pidada (Sonneratia caseolaris)~~~~

Hai kembali lagi dengan gue Farah Zahriaaaaa kali ini gue akan membahas tentang buah pidada untuk melengkapi tugas biologi gue tentang kunjungan ke muara angke yang diadakan pada tanggal 2 April 2014, gue berangkat bersama kelas 10 jadi ini membawa 2 angkatan.

Oke langsung aja ya
Buah pidada berbentuk seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga. Mempunyai ukuran buah berdiameter 6-8 cm. Pidada tumbuh di bagian yang kurang asin di hutan mangrove, buah ini tidak pernah tumbuh pada daerah berkarang, dan juga tumbuh di sepanjang sungai, mulai dari bagian hulu dimana pengaruh pasang surut masih terasa, serta di areal yang masih di dominasi oleh air tawar. Tidak toleran terhadap naungan. Ketika bunga berkembang penuh (setelah jam 20.00 malam), bunga berisi banyak nektar. Perbungaan terjadi sepanjang tahun. Biji mengapung. Selama hujan lebat, kecenderungan pertumbuhan daun akan berubah dari horizontal menjadi vertical

Klasifikasi
Kingdom                : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom           : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi           : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                      : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                      : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas               : Rosidae
Ordo                       : Myrtales
Famili                     : Lythraceae
Genus                     :  Sonneratia
Spesies                   : Sonneratia caseolaris

Manfaat Buah Pidada (Sonneratia caseolaris)
Tidak banyak orang yang tahu akan buah pidada. Buah ini biasanya tumbuh liar di sekitar pantai maupun bantaran sungai. Tidaklah mengherankan kalau buah pidada banyak kita jumpai. Meskipun buah pidada ini banyak kita jumpai, namun tidak banyak orang tahu bahwa buah pidada memiliki banyak manfaat. Buahnya yang masam dapat dimakan dan dibuat rujak. Di Sulawesi, kayu pohon pidada dibuat untuk perahu dan bahan bangunan, atau sebagai bahan bakar ketika tidak ada bahan bakar lain. Sementara di Papua, akar napasnya digunakan sebagai bahan gabus dan pelampung. Pada malam hari banyak hewan yang hinggap di pohon pidada, seperti ngengat, burung, kelelawar pemakan buah, dan kunang-kunang. Hal ini karena bunganya mengembang penuh di malam hari. Buah yang sudah matang dapat mengapung karena adanya jaringan yang mengandung biji pada bijinya.

sirup buah pidada

No comments:

Post a Comment